TEMPO.CO, Solo - Komisi Ekonomi dan Industri Nasional (KEIN) akan menjadikan Kota Solo sebagai model pembangunan ekonomi di daerah. Mereka akan membuat sebuah perumusan melalui kajian yang akan segera dilakukan dalam waktu dekat.
Baca juga: Solo Great Sale Bukukan Transaksi Rp 611 Miliar
"Tim dari KEIN akan segera membuat kajian usai lebaran besok," kata Ketua KEIN, Sutrisno Bachir saat ditemui di Gedung Grha Sabha Solo, Sabtu malam 25 Mei 2019. Dia yakin kajian tersebut dapat diselesaikan dalam waktu kurang dari satu bulan.
Menurut Sutrisno, KEIN melihat dinamika ekonomi di Solo cukup menarik. Kota tersebut dianggap mampu menggerakkan ekonomi melalui kearifan lokal yang dimiliki. "Ekonominya bergerak jauh lebih cepat dibandingkan kota lain," kata dia.
Para pelaku penggerak ekonomi juga berasal dari berbagai skala, termasuk pengusaha kelas mikro, kecil dan menengah. "Sehingga semua merata, tidak ada perusahaan besar yang mendominasi," katanya. Kebanyakan bergerak di bidang ekonomi kreatif, kuliner, fashion dan jasa.
Selain itu KEIN melihat Solo sebagai kota yang memiliki kemandirian yang kuat lantaran beragamnya hasil produksi yang dimiliki. Para produsen tidak harus berorientasi pada ekspor lantaran kota ini sudah memiliki pasar yang bagus.
Sedangkan masyarakatnya juga lebih suka menggunakan produksi yang dihasilkan oleh produsen lokal. "Masyarakat tidak bergantung pada barang impor," katanya. Kondisi ini membuat perekonomian bergerak dengan cukup kuat.
KEIN akan membuat sebuah kajian untuk nantinya diserahkan kepada presiden sebagai sebuah masukan. "Kami akan memberikan saran-saran sehingga hasil studi ini bisa diaplikasikan di kota-kota lain, termasuk di daerah-daerah pinggiran" katanya.
Baca berita Solo lainnya di Tempo.co